Jumat, 16 Maret 2012

Aiih! Ada Pantai Pasir Pink di Pulau Komodo

Pantai Pink (Sumber: sofluna.com) 

Pantai berpasir putih mungkin sudah biasa, bagaimana dengan pantai berpasir pink? Ya, Anda tidak sedang berada di negeri dongeng, pantai dengan pasir berwarna beda ini bisa ditemui di Pulau Komodo, NTT.

Senin, 20 Februari 2012

Danau Kelimutu, Tiga Warna Sejuta Pesona


Fabian Januarius Kuwado | Aloysius Gonsaga Angi Ebo | Jumat, 25 November 2011 | 18:35 WIB


Danau Tiga Warna yang terletak di Kampung Moni, Flores. Danau tersebut pernah masuk
nominasi tujuh keajaiban dunia.

Jumat, 17 Februari 2012

INDONESIA GARUT PYRAMID DISCOVERED BY CHANCE

Sadahurip Mountain in Garut, West Java (Turangga Seta)
VIVAnews - Para arkeolog sedang melihat Gunung Sadahurip di Garut, Jawa Barat.Misteri besar menunggu untuk diresmikan: apakah benar bahwa gunung berisi piramidabesar yang ukuran lebih unggul ke Giza Piramida di Mesir?
Di Bosnia, enam tahun lalu pada tahun 2005, sebuah bukit bernama Visocicamendapatkan ketenaran.

Kamis, 16 Februari 2012

5 Gunung Terindah Yang Ada di Indonesia

5 Gunung Terindah Yang Ada di Indonesia - Indonesia berada di kawasan cincin api. Oleh karena itu struktur alam Indonesia dipenuhi banyak pegunungan. Dari sekian banyak pegunungan di Indonesia, ada beberapa gunung yang dikenal dengan keindahannya. Biasanya gunung-gunung ini menjadi sasaran para pendaki gunung di Indonesia. Berikut 5 Gunung Terindah Yang Ada di Indonesia:

1. Puncak Jaya atau Carstenz (Pegunungan Jayawijaya), Papua


Puncak Jaya ialah sebuah puncak yang menjadi bagian dari Barisan Sudirman yang terdapat di provinsi Papua, Indonesia. Puncak Jaya mempunyai ketinggian 4884 m dan di sekitarnya terdapat gletser Carstenz, satu-satunya gletser tropika di Indonesia, yang kemungkinan besar segera akan lenyap akibat pemanasan global. Puncak ini pernah dinamai Poentjak Soekarno dan merupakan gunung yang tertinggi di Oceania. Puncak Jaya adalah salah satu dari tujuh puncak dunia.

Senin, 13 Februari 2012

CANDI SIMPING

Candi Simping

Candi Simping cukup terkenal dikalangan masyarakat Blitar. Lokasinya pun cukup mudah untuk di jangkau, karena memang terdapat penunjuk arah yang jelas menuju lokasi candi ini. Keterangan lengkap mengenai rute menuju Candi Simping dapat dilihat pada halaman ”Rute dan Informasi.”

Candi Simping disebut juga dengan sebutan Candi Sumberjati, karena terletak di Dusun Sumberjati, Desa Suruhwadang, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Sedangkan penyebutan ”simping,” didasarkan pada bentuknya yang sudah runtuh dan tinggal menyisakan batu-batu candi.

Kami begitu terpukau ketika tiba di candi ini. Memang keadaan Candi Simping sudah runtuh, namun jika dicermati akan nampak keindahan yang teramat yang menjadi keistimewaan candi ini. Keistimewaan itu adalah ukiran-ukiran reliefnya yang begitu indah dan mendetail. Keindahan relief-reliefnya menggambarkan begitu tingginya seni pahat pada massa itu. Selain relief-reliefnya yang memukau, candi yang dipercaya sebagai tempat pendarmaan raja pertama Majapahit ini memiliki beragam motif kala yang mungkin tidak dimiliki candi-candi lain.

Menurut Negarakertagama, raja pertama Majapahit yang bergelar Kartarajasa Jayawarddhana atau dikenal juga dengan sebutan Raden Wijaya meninggal pada tahun 1231 Saka (1309 M) dan didharmakan di Candi Simping sebagai Hari-Hara (Wisnu-Siwa). Sedangkan dalam kitab Pararaton disebutkan bahwa Raden Wijaya di dharmakan di Antahpura sebagai budha. Antahpura kemungkinan adalah Candi Brahu yang lokasinya berada di Trowulan (Ibu Kota Majapahit).

Candi Simping pernah mengalami renovasi sekitar tahun 1283 Saka (1361 M) di era pemerintahan Hayam Wuruk. Termuat dalam Negarakertagama bahwa selepas berkunjung ke Lodoyo, sang raja menuju Desa Simping untuk memperbaiki candi leluhur yang telah bergeser ke barat. Selanjutnya dilakukan renovasi untuk menggeser candi agak ke timur serta dilakukan penataan sesuai dengan isi prasasti.

SUMBER ; http://travellers2009.wordpress.com/tag/candi-simping/

Jumat, 10 Februari 2012

BOROBUDUR


Borobudur was built by King Samaratungga, one of the kings of Old Mataram Kingdom, Dynasty dynasty descendants. Based Kayumwungan inscription, an Indonesian named Hudaya Kandahjaya revealed that Borobudur is a place of worship which was completed on 26 May 824, almost one hundred years since the early days was built. The name of Borobudur, as some people means a mountainhaving terraces (budhara), while the other says that Borobudur means monasteryon the heights.
Borobudur Temple